Pendidikanagamanya dijalani di pesantren tahfidzul Quran Madrasatul Qur`an Tebuireng Jombang Jawa Timur. Menyelesaikan pendidikan kesarjanaan di kota yang sama, tepatnya di IKAHA Institut Keislaman Hasyim Asy`ariu Tebuireng Jombang dalam bidang Ahwalusy Syakhsyiyyah (Hukum Keluarga).
Pendiri Madrasatul Qur an PONDOK PESANTREN MADRASATUL QUR AN TEBUIRENG JOMBANG JAWA TIMUR Alamat Madrasatul Qur an Tebuireng Jombang Jawa Timur Po. Box. 18/61471 Telp. 0321 864071 – 870983 ppmqtbi / Latar Belakang berdirinya Madrasatul Qur an Pendiri pondok pesantren Madrasatul Qur an Tebuireng Jombang Hadratusy Syaikh Hasyim Asy’ari gandrung sekali mempunyai lembaga pendidikan Al-Qur’an. Beliau sangat mencintai santri yang hafal Al-Qur’an . Bahkan sekitar tahun 1923 sudah ada santri yang bergiliran menjadi imam sholat tarawih pada bulan Ramadhan dengan bacaan Al-Qur’an bil-hifdzi sampai khatam. Tahun 1936 putra beliau Wachid Hasyim mendirikan Madrasah Nidhomiyyah Spesial mempelajari bahasa, lebih-lebih bahasa Al-Qur’an ditambah pelajaran agama dan pengetahuan umum seperlunya. Tanggal 27 Syawwal 1319 H atau 15 Desember 1971 berdiri Madrasatul Qur an sebagai hasil musyawarah sembilan kyai dan pengasuh pesantren Tebuireng sebagai perwujudan cita-cita luhur terpadu dari kedua Pahlawan Nasional itu. Dasar dan Tujuan Pendidikan Dasar dan tujuan pendidikan yang ada di Madrasatul Qur an antara lain; 1. Sesuai dengan fungsi Al-Qur’an terhadap orang-orang yang bertaqwa, Madrasatul Qur an sebagai suatu institusi pendidikan dan pengajaran ingin membentuk dan menjadikan manusia yang muttaqin melalui Al-Qur’an. 2. Berkaitan dengan pemikiran diatas, maka apa yang dilakukan Madrasatul Qur an ini adalah semata-mata untuk memenuhi kewajiban sebagai hamba terhadap sesamanya. 3. Di Indonesia belum banyak badan dan lembaga pendidikan Al-Qur’an yang lafdhon wa ma’nan dan bentuk kajiannya yang sistematik dan klasikal. Untuk itu, Madrasatul Qur an berupaya untuk mengatisipasi hal yang demikian, terutama ditekankan pada isi program pendidikan dan pengajarannya, yaitu Al-Qur’an dan khususnya dari segi qiro atnya bacaanya. Adapun dasar pokok dari pendidikan secara khusus di Madrasatul Qur an adalah 1. Al-Qur’an Sebagaimana tertulis dalam surat Al-Qur’an Al-’ankabut ayat 49. Artinya “Sebenarnya , Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata didalam dada orang-orang yang berilmu ……….” Dimana Al-Qur’an merupakan informasi yang lengkap dan jelas, untuk menerimanya media menerimanya adalah dimasukkan kedalam dada, sedangkan si penerima adalah mereka yang berkredibilitas orang-orang yang berilmu. 2. Al-Hadits Artinya “Sebaik-baik kamu semua adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan yang mau mengamalkannya kepada orang lain” HR. Bukhori. 3. Ijma’ Yang dimaksud defisini adalah Ijma’ dalam bidang metodologi pengajaran Al-Qur’an, khususnya dalam hal penerimaan dan pemakaian qiroahnya, yaitu qiro’ah shohihah mutawatiroh dengan kriteria ; a. Sanad Mutawasshil guru bersambung sampai pada Rasulullah. b. Bentuk Qiroah bacaannya sesuai dengan kaidah bahasa arab. c. Terdokumentasi didalam Mushaf Utsmani. d. Sedangkan tujuan pendidikanya adalah “Membentuk pribadi Muslim pemandu Al-Qur’an hafal lafadhnya, mengerti isi kandungannya dan mengamalkan ajarannya “Muslim Hamilil Qur an Lafdhan wa Ma’anan wa Amalan”. Sistem Pendidikan dan Pengajaran Sistem pendidikan dan pengajaran yang diselenggarakan oleh Madrasatul Qur an adalah berbentuk Pendidikan Pondok Madrasah sekolah formal dari program pendidikan dan pengajarannya adalah pendidikan Agama 75 % dan 30 % ilmu umum serta pendidikan Al-Qur’an dengan spesialisasi program Tahfidhul Qur an. Adapun secara garis besar, program pendidikan dan pengajaran Madrasatul Qur an adalah sebagai berikut 1. Program Tahfidh Menghafal Al-Qur’an Program menghafal Al-Qur’an ini dibagi menjadi tiga tahap/fase. Fase terakhir sebagai puncaknya adalah Qiro ah Sab’iyah tujuh bacaan, fase kedua adalah menghafal Al-Qur’an dengan Qiro ah Masyhuroh dan fase dasar adalah tahap bagi mereka yang belum memenuhi syarat bacaannya untuk menghafal. a. Qiro ah Sab’iyah Bagi mereka yang telah menyelesaikan hafalan 30 juz Qiro ah Masyhuroh dengan baik serta telah memenuhi syarat-syarat tertentu, mereka dapat mengambil dan mempelajari Qiro ah Sab’iyah bil ghaib, mempelajari Ulumul Qiro ah yang variatif dari riwayat Imam Tujuh Imam Nafi’, Ashim, Hamzah, Al-Kisai, Ibnu Amir, Abu Amr dan Ibnu Katsir. Disamping pendalaman dalam hal Ulumul Qiro ah, pada program ini juga ditekankan untuk mendalami kajian makna terhadap perbedaan/khilafnya bacaan, mereka yang dinyatakan selesai pada program berhak diwisuda dengan predikat Wisudawan Qiro ah Sab’iyah b. Qiro ah Masyhuroh 1. Syarat; Untuk mengambil program tahfidh merangkap sekolah mereka harus baik bacaan Al-Qur’annya sesuai dengan Qiro’ah Muwahhadah standart Madrasatul Qur an. 2. Mushaf dan Kurikulum; Mushaf yang dipakai adalah Mushaf Utsmani riwayat Imam Hafs dari Imam Ashim, dengan menggunakan Al-Qur’an Pojok yang setiap halamannya terdiri dari 15 baris, dan setiap juz terdiri dari 20 halaman/10 lembar. Dari kurikulum yang telah digariskan, mereka harus sudah menyelesaikan hafal 30 juz selama 3 tahun. 3. Sistem Pembinaan; – Setoran hafalan; yaitu santri memperdengarkan hafalannya kepada Badal guru/instruktur masing-masing setiap hari. – Setoran fashahah; yaitu santri memperdengarkan bacaan atau hafalan pada Badal pembina masing-masing sesuai dengan kelompok dan jadwal yang telah ditentukan. – Mudarosah kelompok; para santri secara berkelompok tiga-tiga bergantian memperdengarkan hafalannya setiap hari dengan berkelanjutan sampai batas akhir hafalannya. Mereka yang telah selesai pada program ini berhak diwisuda dengan predikat Wisudawan Qiro ah Masyhuroh Setoran Hafalan al-Qur an c. Tingkat Binnadhar 1. Kelompok/Tingkatan Bagi mereka yang belum diterima untuk mengambil program tahfidh, diwajibkan untuk mengikuti program binnadhar sesuai dengan tingkat kemampuan bacaan masing-masing. Dalam pembinaannya terbagi menjadi empat tingkatan a Tingkat Mubtadi’ dasar; mereka adalah yang belum mampu membaca Al-Qur’an dan atau belum mempunyai dasar-dasar fashahah. b Tingkat Mutawashith; mereka yang sudah lancar membaca, dan menguasi dasar-dasar fashahah, namun belum bisa membedakan cara dan ciri masing-masing huruf dan melafadhkan. c Tingkat Muntadhir; mereka sudah lancar membaca dan fashih namun kurang menguasai dalam waqof, ibtida’ serta musykilatil-ayat. d Tingkat Maqbul; pada tingkat ini santri tinggal menempuh Qiro ah Muwahhadah standart Madrasatul Qur an. 2. Sistem pembinaan a Setoran Binnadhar pada masing-masing Badal ustadz yang telah ditentukan lima kali dalam seminggu sesuai dengan materi yang telah ditentukan. b Pembinaan fashahah secara klasikal; mereka dikelompokkan sesuai dengan kelompoknya secara klasikal, diberi pembinaan bidang fashahah adil tidaknya dalam melafadhkan sebuah huruf enam kali dalam seminggu dengan materi sesuai dengan tingkatannya. Kegiatan Fashohah Binnadhar c Ujian kenaikan; dari masing-masing tingkatan pada setiap semester diadakan ujian kenaikan, khusus bagi yang maqbul bisa mengikuti khataman wisuda binnadhar yang diadakan setiap tahun. Bagi santri yang telah wisuda ini kemudian memasuki jenjang Tahfidh menghafal Al-Qur’an. 3. Lain-lain – Untuk dapat mengikuti wisuda binnadhar, disamping lulus dalam ujian seleksi, mereka juga diwajibkan/disyaratkan telah hafal juz 30, 29 dan 28 serta surat-surat tertentu Surat Yasin, Ar Rahman dan Waqi’ah. – Bagi mereka yang tidak mengambil program tahfidh pasca wisuda binnadhar ini diwajibkan untuk sekolah dan mendalami kitab salafus-sholih. – Program binnadhar ini ditempuh dalam dua tahun. 2. Program Sekolah Bagi mereka yang tidak mengambil program Tingkat pendidikan dan pengajaran yang disediakan di Madrasatul Qur an adalah a. Tingkat Tsanawiyah dan SMP al-Furqan tiga tahun b. Tingkat Aliyah tiga tahun Pada dasarnya tingkat Tsanawiyah/SMP dan Aliyah itu saling berkaitan kurikulumnya sehingga dapat dikatakan pendidikan dan pengajaran sekolah formal adalah enam tahun. Bagi siswa/santri yang berprestasi telah khatam Al-Qur’an 30 Juz dan selesai Aliyah dapat melanjutkan pada tingkat Sarjana S1 IKAHA Tebuireng, atau Perguruan Tinggi lainnya baik Negeri maupun Swasta. KBM Sekolah Unit-unit Pendidikan dan Sarana Penunjang Di pondok pesantren Madrasatul Qur an Tebuireng ini terdapat unit-unit penddikan dan sarana penunjang antara lain 1. Unit Tahfidh Unit ini sebagai penanggung jawab pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran Al-Qur’an yang diselenggarakan di Madrasatul Qur an Tebuireng Jombang. 2. Unit Sekolah Unit ini sebagai penanggung jawab pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran Al-Qur’an yang diselenggarakan di Madrasatul Qur an Tebuireng Jombang. Unit ini bertanggung jawab dalam pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran secara formal. 3. Unit kepondokan/kesantrian Dikenal sebagai unit Majlis Tarbiyah wat-Ta’lim MTT bertanggang jawab pada pengaturan keberadaan santri dengan segala aktifitasnya, terutama pada aspek ibadah formal, ekstra kurikuler dan aktifitas-aktifitas yang berkenaan dengan aspek kesantrian. Bertanggung jawab penuh dalam pengawasannya 24 jam setiap hari. 4. Unit perpustakaan Untuk meningkatkan kualitas keilmuan wa ma’nannya santri Madrasatul Qur an, disediakan berbagai kitab yang kebanyakan berbahasa Arab terutama bidang Tafsir, Hadits dan Fiqh. 5. Biro santunan Sebagai kepedulian Madrasatul Qur an terhadap santri yang kurang mampu dalam keuangan/biaya, mereka bisa diterima pada unit biro santunan dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. 6. Kopontren Madrasatul Qur an Bergerak di bidang usaha peningkatan perekonomian santri yang dikelola oleh pengurus Kopontren dibawah naungan Yayasan MQ dan Dinas Perindagkop Kab. Jombang 7. Laboratorium Computer Multimedia dan jaringan internet 8. Unit keuangan, dll. Keberadaan Madrasatul Qur an Dalam rangka meningkatkan kualitas, sebagaimana tertera dalam tujuan, Madrasatul Qur an pada semua unitnya selalu memperhatikan kualitas maupun kuantitas kegiatannya. Hal ini dapat dikemukakan sebagai berikut 1. Bidang pendidikan dan pengajaran Al-Qur’an a. Selalu meningkatkan kemampuan para guru baik bidang keilmuan maupun fashahah dari segi bacaannya dengan program antara lain 1 Pembinaan setiap minggu sekali setoran fashahah 2 Mereka dibimbing khusus untuk memperlancar bacaannya 3 Diadakan kursus-kursus b. Pembinaan fashahah untuk para santri tahfidh menghafal secara berkelompok seminggu dua kali. c. Pembinaan fashahah klasikal untuk tingkat persiapan menghafal setiap hari. d. Setoran tahfidh hafalan pada guru setiap hari. e. Setoran binnadhar untuk para santri yang belum menghafal pada guru masing-masing secara individu setiap hari. f. Mudarosah berkelompok masing-masing kelompok sebanyak tiga orang bagi santri yang menghafal. g. Ujian Al-Qur’an pada tiap semester. Aktifitas bidang Al-Qur’an ini dilaksanakan sore, malam dan pagi hari ba’da subuh. 2. Bidang pendidikan dan pengajaran sekolah Untuk mempersiapkan muslim yang Hamilil Qur an hafal lafadznya, mengerti maknanya, dan mampu mengamalkan kandungan ajarannya maka Madrasatul Qur an memberikan fasilitas pada mereka, dengan aktifitas-aktifitas sebagai berikut, yaitu – Pendidikan dan pengajaran Madrasatul Qur an enam tahun – Pendidikan sekolah yang statusnya diakui – Pengajian kitab bagi santri yang mengambil program tahfidh murni tanpa sekolah – Menempuh sarjana S1 IKAHA Tebuireng dan PT lainnnya – Memberikan kursus-kursus atau les materi ujian negara – Kamar Lughah yang mendalami program bahasa asing Arab&Inggris – Memberikan kursus-kursus atau les materi ujian negara 3. Bidang kesantrian dan ektra kurikuler Dalam rangka antisipasi dan pembekalan para santri dalam memenuhi kebutuhan masyarakat luas, maka Madrasatul Qur an dalam bidang ini memberikan program kegiatan yang antara lain sebagai berikut – Jam’iyah mingguan Pidato, Khutbah Jum’at, Sholawat dll.. – Jam’iyah dua mingguan. – Musabaqoh Hifdhil Qur an MHQ – Musabaqoh Syarhil Qur an MSQ – Musabaqoh Fahmil Qur an MFQ – Diskusi Berkala – Pembinaan Qiro atul Qur an bit-Taghonny – Lomba Akhir Sanah – Dan kegiatan bulanan yang menunjang program bidang pengabdian masyarakat. Mengingat Madrasatul Qur an berasal dari masyarakat dan berada ditengah-tengah masyarakat serta berusaha membentuk masyarakat sesuai dengan kebutuhannya sesuai dengan batas-batas kemampuan yang dimiliki, antara lain dengan kegiatan sebagai berikut – Khatmil Qur an di Kampung – Khutbah Jum’at – Memberikan santunan kepada Fakir Miskin – Pembinaan TPQ – Bakti sosial 4. Pembinaan perkoperasian Untuk memperluas dan menumbuhkan semangat berdikari para santri, maka sejak awal berdirinya Madrasatul Qur an mendirikan koperasi santri, yang diolah dan dikelola oleh santri-santri sendiri, dengan unit usaha – Koperasi Jasa Boga – Pertokoan – Biro Sosial Kurikulum Pendidikan 1. Tahfidh menghafal Al-Qur’an Smtr Target Juz Perincian Jumlah Hafalan Hari Efektif 28,29,30 I 8 Juz 1 – 5 160 hlm 140 Hr II 7 Juz 6 – 12 140 hlm 140 Hr III 6 Juz 13 – 18 130 hlm 140 Hr IV 5 Juz 19 – 23 100 hlm 140 Hr V 4 Juz 24 – 27 80 hlm 140 Hr 2. Binnadhar a. Tingkat Mubtadi’ 1. Materi bacaan/fashahah klasikal adalah surat Al-Baqarah dan Juz 30 2. Materi hafalan adalah surat Ad-Dluha – An-Nas 3. Materi fashahah/tajwid – Makharijul huruf – Mad dan Qashr. – Hukum nun mati dan tanwin, hukum mim mati dan nun tasydid. 4. Target capaian – Menguasai dasar-dasar fashahah. – Lancar membaca. b. Tingkat Mutawashith 1. Materi bacaan/fashahah klasikal adalah Ali Imron – An-Nas 2. Materi hafalan Juz Amma & surat-surat penting 3. Materi setoran Juz 1 – 15 4. Materi fashahah dan tajwid – Hukum bacaan Ra’ dan Lam – Tanda-tanda waqof – Ahkamul Mad dan Ukurannya. c. Tingkat Muntadhir 1. Materi bacaan/fashahah klasikal adalah Ash-Shoffat – Adz-Dzariyat 2. Materi hafalan adalah surat-surat penting dan Juz 30, 29 3. Materi fashahah dan tajwid – Waqof ibtida’ – Musykilatul Kalimat – Hamzah Qotho’ dan Washal 4. Target capaian – Mampu membaca Al-Qur’an sesuai dengan makhraj dan sifatnya – Lancar membaca d. Tingkat Maqbul – Materi Muntadhir dan hafalan juz 28 Prestasi Madrasatul Qur an Madrasatul Qur an selalu aktif mengikuti kegiatan Musabaqoh Tilawatil Qur an sebagai kegiatan pemerintah baik Nasional maupun Internasional. Beberapa santri tercatat pernah mewakili Negara Rebpublik Indonesia untuk mengikuti Musabaqoh Hifdhil Qur an MHQ tingkat Internasional di Makkah UNIT PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN PESANTREN UNIT TAHFIDH Unit ini sebagai penanggung jawab pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran Al-Qur’an yang diselenggarakan di Madrasatul Qur an Tebuireng Jombang. a. Binnadhar Program bimbingan membaca al-Qur an secara klasikal dengan memakai kurikulum khas MQ dan menggunakan metode mushafahah. b. Tahfidhul Qur an Program bimbingan menghafal al-Qur an, yang dibina oleh para pembimbing bagi santri yang telah selesai mengambil program Binnadhar dan bagi santri baru yang lulus test. c. Qira’ah Sab’ah Program bimbingan pengetahuan al-Qur an yang diriwayatkan oleh tujuh imam. Program ini disediakan bagi santri yang telah selesai program Tahfidhul Qur an dengan bimbingan secara khusus. UNIT SEKOLAH Unit ini sebagai penanggung jawab pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran Al-Qur’an yang diselenggarakan di Madrasatul Qur an Tebuireng Jombang. Unit ini bertanggung jawab dalam pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran secara formal. a. SMP al-Furqan Pendidikan dengan memakai kurikulum DIKNAS dan dipadu muatan kepesantrenan. Dengan penekanan penguasaan sains dan teknologi IPTEK dan IMTAQ. b. Tsanawiyah MTs Pendidikan dengan memakai kurikulum DEPAG dan dipadu kurikulum Madrasatul Qur an. Dengan penekanan penguasaan dan memahami dasar-dasar materi Kutub al-Salaf. c. Aliyah MA Pendidikan dengan memakai kurikulum DEPAG dan dipadu kurikulum Madrasatul Qur an. Dengan penekanan pengetahuan yang berhubungan dengan Ulum al-Qur an dan hokum Islam. UNIT MTT / KEPONDOKAN Dikenal sebagai unit Majlis Tarbiyah wat-Ta’lim MTT bertanggang jawab pada pengaturan keberadaan santri dengan segala aktifitasnya, terutama pada aspek ibadah formal, ekstra kurikuler dan aktifitas-aktifitas yang berkenaan dengan aspek kesantrian. Bertanggung jawab penuh dalam pengawasannya 24 jam setiap hari yaitu meliputi 1. Musabaqah Hifdhil Qur an MHQ 2. Musabaqah Tilawatil Qur an MTQ 3. Musabaqah Syarhil Qur an MSQ 4. Musabaqah Fahmil Qur an MFQ 5. Musabaqah Khattil Qur an MKhQ 6. Muhadlarah, Pidato Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris 7. Praktek Khutbah Jum’at, Khatmil Qur an, Diklat keorganisasian, kewirausahaan, dll. Adapun jadwal kegiatan rutin harian santri sebagai berikut WAKTU URAIAN – – – – – – – – – – – – – – – – – Bangun pagi, shalat lail Jama’ah shalat shubuh Pengajian al-Qur an setoran Makan pagi dan mandi Persiapan sekolah dan Shalat dhuha Kegiatan KBM / sekolah Jama’ah shalat dhuhur dan makan siang Istirahat siang Jama’ah shalat ahsar Pengajian al-Qur an klasikal Mandi sore dan persiapan ke masjid Jama’ah shalat maghrib Pengajian al-Qur an fashahah Jama’ah shalat isya’ Jam belajar klasikal Kegiatan ekstra Istirahat
Founderpondok pesantren Tebuireng Jombang Hadratusy Sheikh Hasyim Asy'ari in love and very happy to have the institution Al-Qur'an. He is very happy to know very well that santri Al-Qur'an. Pondok pesantren in Madrasatul Qur an Tebuireng this unit there are education and support facilities, among others: 1. Unit Tahfidh
– Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an MQ merupakan salah satu pesantren yang terletak di daerah Tebuireng, Jombang. Pesantren ini berdiri pada tanggal 27 Syawal 1319 H atau bertepatan pada 15 Desember 1971. Didirakannya pesantren ini merupakan perwujudan cita-cita luhur dari KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Wahid Hasyim. Pengasuh pertama PPMQ bernama KH. Yusuf Masyhar atau yang kerap disapa Kiai Yusuf. Ia lahir di Tuban, sebuah kabupaten yang berada di bagian pesisir Jawa Timur pada 1925. Menurut cerita yang beredar, kiai Yusuf sudah hafal Al-Qur’an saat usianya masih 14 tahun. Setelah menyelesaikan tahfidznya, kiai Yusuf melanjutkan pendidikannya ke pesantren Tebuireng pada tahun 1940. Selain di Tebuireng, kiai Yusuf juga belajar di pesantren Rejoso, Peterongan di bawah bimbingan Kiai Dahlan. Saat mondok di Tebuireng, kiai Yusuf berguru langsung kepada Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari. Karena bacaan Al-Qur’annya yang baik, kiai Yusuf diberi amanah oleh Kiai Hasyim untuk mendirikan unit tahfidz di pesantren Tebuireng. Unit tahfidz ini bertempat di rumah KH. Wahid Hasyim & Bu Nyai Sholihah yang diwakafkan untuk santri yang menghafal Al-Qur’an. Pada tahun 1928, kiai Hasyim mendatangkan seorang guru tahfidz bernama Syaikh Abdul Hamid Wardad yang merupakan kawannya saat di Mekah. Sepeninggal Syaikh Hamid pada tahun 1932, pembelajaran ilmu Al-Qur’an di Tebuireng tetap berjalan hingga 1936. Pembelajaran ini merupakan inisiatif dari KH. Wahid Hasyim dan Kiai Ilyas untuk mendirikan Madrasah Nidzomiyyah. Madrasah ini diatur dengan kurikulum campuran, perpaduan antara salaf, bahasa asing non-Arab, dan ilmu Al-Qur’an. Dok. Foto KH. Yusuf Masyhar, pendiri Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng. Karena kekaguman hadratussyaikh kepada kiai Yusuf muda yang memiliki wawasan luas dalam ilmu Al-Qur’an, ia lantas menikahkan kiai yusuf dengan cucunya yang bernama Ruqoyyah Baidlowi saat usianya berusia 21 tahun. Selepas wafatnya kiai Hasyim pada 25 Juli 1947, kiai Yusuf tetap melanjutkan perjuangannya dalam mengajar Al-Qur’an di pesantren Tebuireng. Oleh karena itu, kiai Yusuf dan istrinya memutuskan untuk bermukim di Jombang, tepatnya berada di dekat masjid agung. Baca Juga Sejarah Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an Jogoroto, Jombang Di samping kesibukannya dalam mengajarkan Al-Qur’an, kiai Yusuf juga dikenal sebagai seoramg yang giat dalam bekerja. “Walaupun menjadi kiai, beliau masih giat dalam bekerja dan tidak menyurutkan semangatnya sedikitpun untuk mengabdi kepada Al-Qur’an,” ungkap Masrukhin, selaku dewan pengajar di PPMQ, Rabu, 02/03/2022. Awal mula berdirinya PPMQ, sebenarnya juga dimulai pada September 1971 M/ Rajab 1991 H. Pada waktu itu, kiai Yusuf bersama kakak iparnya KH. Hamid Baidlowi berkonsultasi kepada pengasuh pesantren Tebuireng KH. Yusuf Hasyim untuk membuat pesantren unit di Tebuireng yang khusus untuk mempelajari ilmu Al-Qur’an. Untuk merealisasikan tujuan tersebut, para kiai Tebuireng dan sekitarnya berkumpul pada 27 Syawal 1391 atau 15 Desember 197 untuk membahas rencana itu. Kiai-kiai tersebut adalah M. Yusuf Hasyim 1929-2007 2. Kiai Idris Kamali 1887-1987 3. Kiai Adlan Ali 1900-1990 4. Kiai A. Shobari 1900-1981 5. Kiai Syansuri Badawi w. 2002 6. Kiai Manshur Anwar 1907-1983 7. Kiai Mahfudz Anwar 1912-1999 8. Kiai Ya’qub Bulurejo w. 1976 9. Kiai Kholil Sukopuro Dari perkumpulan ini memutuskan kiai Yusuf Masyhar sebagai pemegang kendali sekaligus pengasuh unit tahfidz ini. Nama unit ini kemudian berubah dari Madrasah Huffadz 1977 dan menjadi Madrasatul Qur an 1982 yang hingga kini masih dikenal sebagai pesantren tahfidz terbesar di Jombang. Pewarta Dimas Maulana Editor M. Maksum Ali
JOMBANG| The King's College (TKC), New York, Amerika Serikat, mengirim empat mahasiswanya ke Pesantren Tebuireng Jombang untuk mempelajari sistem pendidikan Islam dan pesantren di Indonesia. Program ini merupakan realisasi komitmen kerjasama yang pernah direncanakan sejak tahun lalu. Sekretaris Utama Pesantren Tebuireng, Abdul Ghofar, menuturkan, keempat mahasiswa tersebut
SESIfoto bersama seusai serah terima cenderamata oleh civitas akademika UiTM dengan Pengurus Pondok Pesantren Madrasatul Qur'an Tebuireng, Jombang, bersama Civitas Akademika UNAIR. (UNAIR) dan Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia mengadakan kunjungan ke SMP Al-Furqon, Pondok Pesantren (Ponpes) Madrasatul Qur'an Tebuireng, Jombang
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA - Pondok Pesantren Madrasatul Qur'an Sungai Rengas mengalami kerusakan dibeberapa ruangan akibat angin kencang yang terjadi di Jl. Pramuka, Sungai Rengas, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada Senin, 3 April 2023.
KH Munawwir dan Sanad Keilmuan Al-Quran di Nusantara - Pecihitam.org. Silsilah Guru Qur’an dan Biografi KH Munawir Krapyak Yogyakarta | bambangbelajar. Biografi KH. R. Abdul Qadir Munawwir | Profil Ulama › LADUNI.ID. PPMH CARANGKEMBANG: Juni 2016. Sanad Qiro’ah Sab’ah Pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng – Alhammad
hjBoQ3u. 275 336 236 389 431 364 326 270 419
pondok pesantren madrasatul qur an tebuireng